Gak Enaknya Jadi Anak Baik


Huuuhh.., baca judulnya buat penasaran aja nih..
Yes, jadi anak baik emang banyak hal baiknya,

Untuk diri sendiri misalnya tidak menyakiti diri sendiri, selalu berpikir positif.., menurut kalian apalagi ??

Dengan teman-teman, bisa dipercaya, bisa memanfaatkan dan dimanfaatkan (hehe..,), bisa dibutuhkan dan membutuhkan, pokoknya orangnya enak lah...

Dengan keluarga, bisa dilepas tangan, gak perlu dikontrol, percaya sepenuhnya dengan kita, orang tua gak nolak dengan apa yang kita minta (asal jangan yang aneh-aneh), pasti orang tua dukung deh apa yang kita lakukan.

Di sekolah atau di kampus, akrab dengan guru atau dosen, teman sekelas segan dengan kita, kalo ada salah paham gampang dimaklumi atau dimaafkan.

Dengan orang lain (masyarakat), cepat dipercaya, bisa banyak kenalan (kalo ga pemalu), orang segan dengan kita, sedikit musuh, trus apalagi ya ..? masih banyak lagi lah.

Nah, tapi kalo hal itu semua terjadi berkali-kali, berulang-ulang, terus menerus, bertahu-tahun, dari kecil sampai dewasa, saya yakin ada rasa bosan juga dari diri ini.., ya kan ??

Contohnya saya (hehe.., sok jadi anak baik)
Dari dulu, apa-apa selalu nyaman, mau ini orang tua OK, minta gini kawan setuju, masuk ke masyarakat baru selalu di senyumi..., 20 tahun hampir 21 sih, selalu nyaman, yang intinyaaaaa bagi saya itu datar, flat kata orang barat, padahal kalo kata Agnes Monica, “life is never flat”
Saya merasa bosan gitu jadi orang baik-baik..,

Trus apa gak enaknya jadi anak baik ? menurut pengalaman saya lho ini ya,
  • Anak baik pasti dipercaya orang tua/ keluarga,, (kalian harus setuju sama saya), apapun yang kita lakukan mereka setuju walaupun tanpa sepengetahuan mereka, akhirnya kita kurang komunikasi dengan mereka, kita kurang diperhatikan, merasa hidup sendiri, apalagi kalo lagi jauh dari orangtua (gue banget tuh !!), intinya kurang mendapatkan kasih sayang dari keluarga. Menurut saya bagus jadi anak nakal tapi selalu diperhatikan keluarga daripada jadi anak baik tapi merasa hidup sendiri.
  • Anak baik-baik cenderung dibutuhkan kawan apabila diperlukan, coba kalo kita yang butuh mereka, mau minta tolong gak nyaman (kan anak baik, selalu mengandalkan dirinya sendiri), kadang udah minta tolong ada aja alasan mereka menghilang.
  • Anak baik-baik cenderung memilih lingkungan yang baik juga, benar ? tapi gimana kalo kita dapat lingkungan yang menurut kita negatif?? entah itu kawan kita yang kelakuannya semakin buruk, lingkungan tempat tinggal yang kurang srek dengan kita, saya yakin Anda bisa sampai stress mikirkannya, gimana cara menghindari mereka, bagaimana kita bergaul dengan mereka, dan lain sebagainya lah . . ,
  • Selalu hidup nyaman, trus gimana kalo kita mendapat kesulitan?? entah itu dari orang lain yang jahat dengan kita, kawan yang berkhianat, intinya sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan.
Itu semua secara umum yang menurut saya gak enaknya jadi anak baik-baik. Contoh lain mungkin masih banyak, tinggal kita masukkan kemana hal itu tergolong.

Jadi (sambil berbisik), jangan sungkan sekali-sekali menjadi anak yang jahil, bukan anak nakal lho ya,, tapi jahil, J.A.H.I.L.
Coba lakuin kejahilanmu, tapi  yang wajar aja, liat deh pengalaman baru yang akan didapat,, seru coy . . . !! seseru anak jahil atau anak nakal yang mendapat ucapan terima kasih dari orang yang udah dibantunya. Bbeeeeuuuuhhh . . . 

Sekian dan terima kasih . . ,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar